Halaman
Archive for Maret 2020
ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI SERTA FUNGSINYA
0
Organ reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian eksternal dan internal. Mungkin selama ini teman-teman baru mengenal bagian eksternalnya. Namun sebenarnya, bagian internal juga memiliki peran yang penting untuk tubuh seorang pria.
Nah, maka dari itu kali ini ruang mahasiswa akan membahas lebih detail mengenai organ reproduksi pada laki-laki serta fungsi nya.
Oke, langsung saja kita simak gambar dibawah ini ya..
A. Organ reproduksi laki-laki bagian eksternal
Organ reproduksi laki-laki bagian eksternal terdiri dari :
1. Penis
Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
- Batang penis
- Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani sunat.
Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.
2. Skrotum
Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis.
Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh.
3. Testis
Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsi untuk menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma.
4. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.
Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.
Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Ada enam organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:
1. Vas deferens
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.
2. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.
3. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.
4. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.
5. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus. Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi, dan membantu menjaga sperma tetap sehat.
6. Kelenjar bulbourethral
Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang melicinkan saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.
Nah, itulah tadi organ reproduksi pada laki-laki serta fungsinya, semoga bisa menambah ilmu dan pengetahuan teman-teman yah :)
By : Ruang Mahasiswa
ORGAN GENITALIA INTERNA DAN EKSTERNA WANITA
0
Yaa, kali ini ruang mahasiswa akan membahas mengenai organ reproduksi khususnya pada wanita.
Nah, perlu kalian ketahui bahwa organ reproduksi atau genitalia itu terbagi menjadi 2 yaitu terdiri dari organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.
Jadi, untuk lebih jelasnya kita simak gambar dibawah ini :
1. Organ Genitalia Eksterna
Nah, itulah tadi bagian-bagian organ genitalia interna dan eksterna pada wanita. Semoga bermanfaat buat teman-teman semua yahh..
Nah, perlu kalian ketahui bahwa organ reproduksi atau genitalia itu terbagi menjadi 2 yaitu terdiri dari organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.
Jadi, untuk lebih jelasnya kita simak gambar dibawah ini :
1. Organ Genitalia Eksterna
Organ genetalia eksterna meliput :
a. Mons
Veneris
Mons Veneris merupakan
bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan
simpisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons veneris akan di tumbuhi
oleh rambut.
b.
Labia Mayora
Labia mayora berbentuk lonjong dan
menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Yaitu
dua lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulvadan terdiri dari kulit, lemak,
pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. Labia mayora sinistra dan
dextra bersatu di sebelah belakangdan merupakan batas depan dari perinium, yang
disebut commisura posterior (frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.
Labia Mayora terdiri daridua permukaan :
1.
Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan
ditumbuhi rambut.
2.
Bagian dalam menyerupai selaput lendir
dan mengandung banyak kelenjar sebacea.
c.
Labia Minora
Labia minora merupakan
lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan kecil dari kulit
diantara bagian superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung jaringan
erektil. Kedua lipatan tersebut bertemu dan membentuk superior sebagai
preputium klitoridis pada bagian superior dan inferior sebagai klitoridis pada
bagian inferior
d.
Klitoris
Klitoris merupakan
sebuah jaringan erektil kecil, banyak mengandung urat-urat syaraf sensoris yang
dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis
dan pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm. klitoris identik dengan penis
tetepi ukurannya lebih kecil dan tak ada hubungannya dengan uretra.
e.
Hymen (selaput Dara)
Hymen adalah diafragma
dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina, di
tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang tersebut kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari, letaknya di bagian
mulut vagina memisahkan genitalia eksterna dan interna.
f.
Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang sebelah
lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris, dorsal
oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina uretra dan
terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar Bartholini yang
terdapat disamping dan agak kebelakang dari introitut vagina, 2 muara dari
kelenjar skene disamping dan agak dorsal dari uretra.
2. Organ Genitalia Interna
Organ genetalia
interna meliput :
a. Vagina
Vagina merupakan
saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan merupakan tabung berotot
yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak
pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih
10-12 cm dari vestibula ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan
rektum. Vagina mempunyai fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang
dapat mengalirkan darah menstruasi, sebagai jalan lahir pada waktu partus.
b. Uterus
Uterus merupakan alat yang berongga dan
berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus
uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian
dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
Bentuk dan ukuran
uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah melahirkan anak
atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah
fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim brhubungan dengan
saluran indung telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher
rahim (kanalis cervikalis). Hubungan antara kavum uteri dengan kanalis
cervikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis cervikalis
kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Dinding rahim terdiri dari 3
lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru bagian
luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal,
Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri
yang membatasi kavum uteri.
c. Tuba
Fallopi
Tuba Fallopi terdapat
pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulia dari kornu
uteri kanan kiri yang panjangnya kurang lebih
12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsi tuba yang utama adalah untk membawa ovum
yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.
Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4
bagian, sebagai berikut :
1.
Pars interstitialis (intramularis),
bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai pada ostium internum
tubae.
2.
Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars
isthmixca dan infundibulum dan merupakan bagian tuba yang paling lebar dan
berbentuk huruf S.
3.
Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar
dari dinding uerus dan merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
4.
Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk
corong dan lubangnya menghadap ke rongga perut, Bagian ini mempunyai fimbria
yang berguna sebagai alat penangkap ovum.
d. Ovarium
Ovarium terdapat di dalam rongga panggul
di sebelah kanan maupun sebelah kiri dan berbentuk seperti buah kenari. Ovarium
berfungsi memproduksi sel telur, hormon esterogen dan hormon progesteron.
By : Ruang Mahasiswa
MAKALAH KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
0
MAKALAH
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
Diajukan untuk
memenuhi syarat Tugas Kelompok Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan
Oleh:
KELOMPOK
2
CANTIK
SEPTIYANA NURSAM
YULANI ANSAR
FARDAH AGUSRIANI
ASTRI MURTHI
AKADEMI KEBIDANAN MENARA PRIMADANI WATANSOPPENG
2019
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebesaran dan nikmat
hidayah yang telah diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Asuhan Kebidanan Kehamilan yang berjudul “Kebutuhan Dasar Ibu Hamil” ini dengan
lancar.
Penyusunan
Makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan dan sebagai sarana untuk menambah
pengetahuan serta wawasan.
Penyusun
juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah ini, pihak-pihak tersebut adalah:
1. Dosen Mata Kuliah Askeb Kehamilan
Ibu Nunung Erviany, S.ST, M.Keb
2. Orangtua tercinta.
3. Dan teman-teman.
Penyusun
sadar bahwa Makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, Penyusun memohon maaf atas kekurangan tersebut. Penyusun juga senantiasa
membuka tangan untuk menerima kritik dan saran yang membangun agar kelak kami
bisa berkarya lebih baik lagi.
Harapan Penyusun, semoga karya kecil
ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Semoga pula makalah ini dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Watansoppeng, 29 Oktober 2019
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
|
||||||
KATA PENGANTAR
.......................................................................................
|
I
|
|||||
DAFTAR ISI
......................................................................................................
|
Ii
|
|||||
BAB I PENDAHULUAN
..................................................................................
|
1
|
|||||
A.
|
Latar Belakang .......................................................................................
|
1
|
||||
B.
|
Rumusan Masalah
.................................................................................
|
2
|
||||
C.
|
Tujuan Penulisan
....................................................................................
|
2
|
||||
D.
|
Manfaat Penulisan
..................................................................................
|
2
|
||||
BAB II PEMBAHASAN
...................................................................................
|
3
|
|||||
A.
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai Dengan Tahap Perkembangannya .3
|
||||||
1.
|
Nutrisi
...............................................................................................
|
3
|
||||
2.
|
Oksigen.............................................................................................
|
5
|
||||
3.
|
Personal
Hygiene..............................................................................
|
7
|
||||
4.
|
Seksualitas
........................................................................................
|
13
|
||||
5.
|
Pakaian
.............................................................................................
|
18
|
||||
6.
|
Senam Hamil
....................................................................................
|
20
|
||||
7.
|
Istirahat dan
Tidur ............................................................................
|
23
|
||||
8.
|
Mobilisasi
.........................................................................................
|
22
|
||||
9.
|
Body Mekanik
..................................................................................
|
23
|
||||
10.
|
Eliminasi...........................................................................................
|
24
|
||||
11.
|
Traveling
..........................................................................................
|
28
|
||||
12.
|
Imunisasi
..........................................................................................
|
30
|
||||
13.
|
Aktivitas Dalam
Dan Luar Rumah ...................................................
|
31
|
||||
BAB III PENUTUP
...........................................................................................
|
32
|
|||||
A.
|
Simpulan
................................................................................................
|
32
|
||||
B.
|
Saran
......................................................................................................
|
32
|
||||
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
|
33
|
|||||
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).
Menurut
Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h.
213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental dan sosial. Kebutuhan dasar yang diperlukan ibu selama hamil meliputi
oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi,
body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling,
aktivitas dalam dan luar rumah.
Kebutuhan
dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa
kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada
kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses
persalinan kelak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
adalah :
1.
Apa itu masa kehamilan?
2.
Apa saja kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap
perkembangannya?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui apa itu masa kehamilan.
2.
Mengetahui apa saja kebutuhan dasar ibu hamil sesuai
dengan tahap perkembangannya.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat
yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Penulis dapat memperoleh pengetahuan
dan pemahaman tentang kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi,
peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam
dan luar rumah.
2. Pembaca dapat memperoleh pengetahuan
dan pemahaman tentang kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi,
peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam
dan luar rumah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai
Dengan Tahap Perkembangannya.
1.
Nutrisi
Nutrisi
dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan
janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan
adalah pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati
ketika memilih makanan. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti
kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol
kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram.
Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi tekanan darah.
Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein
hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan
berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila
berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang
mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan
buah.
Berikut ini daftar asupan gizi yang
harus dipenuhi oleh ibu hamil.
a. Kalori
Pada masa
kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya. Kalori ini
dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5
sempurna sebagai acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta
nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 %
berasal dari sayur dan buah-buahan.
b. Asam folat
Janin
sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk
pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi
membutuhkan
400 mikrogram dalam setiap harinya. Jika kekurangan asam folat, maka
perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan
kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau tulang belakang
tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan
beras merah.
c. Protein
Asupan
protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel. Kebutuhan
ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih banyak
daripada biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-tempe,
putih telur, dan daging.
d. Kalsium
Zat ini
berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan
kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari
osteoporosis. Hal ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak
mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak
mengandung kalsium diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A,
D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang,
dan kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan
tulang dan gigi sang janin.
e. Zat besi.
Berfungsi
dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah hemoglobin,
serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi sangat
dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak
mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging.
Kebutuhan beberapa zat yang penting
:
Tidak hamil
|
Hamil
|
Laktasi
|
||
Kalori
|
Kal
|
2500
|
2500
|
2500
|
Protein
|
gr
|
60
|
85
|
100
|
Calsium
|
gr
|
0,8
|
1,5
|
2
|
Fernem
|
mg
|
12
|
15
|
15
|
Vitamin A
|
si
|
5000
|
6000
|
8000
|
Vitamin B
|
mg
|
1,5
|
1,8
|
2,3
|
Vitamin C
|
mg
|
70
|
100
|
150
|
Riboflavin
|
mg
|
2,2
|
2,5
|
3
|
As. nikotitinat
|
mg
|
15
|
10
|
23
|
Vitamin D
|
si
|
+
|
400-800
|
400-800
|
2.
Oksigen
Ibu hamil
membutuhkan udara yang bersih bebas dari polusi. Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu Selama
Kehamilan Trimester I, II, dan III. Oksigen (O2) merupakan kunci segala
kehidupan. Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak
dapat hidup selama 4 menit saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan
mati bila dalam waktu 15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh
manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel
tetap hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah sama,
termasuk pada wanita yang sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya oksigen
bagi kehidupan menjadikan oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih
pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat
diperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan
merusak kondisi janin. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml
menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal ini
merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu hamil meningkat
seiring dengan bertambahnya
kebutuhan
untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Oksigen yang dimaksud dalam
pembahasan ini adalah oksigen yang sehat dan termasuk dalam kriteria oksigen
yang baik.
Adapun
kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut
:
a. Bersih dan Segar
Kriteria
oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu,
ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari ( jalan
pagi), hal ini dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar
dapat berlangsung. Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan
oksigen yang segar dan bersih.
b. Tidak Berpolusi dan Kotor
Dengan
semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya
oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari
udara yang mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat
menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain
dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit.
Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan
rendah biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa seorang ibu hamil
dianjurkan untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak menghirup
oksigen yang telah tercemar yang dapat mengganggu perkembangan janin didalam
rahimnya.
c. Tidak Bau
Adapun
alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau
dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak
tahan terhadap bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan
menghirup oksigen yang
berbau.
Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang
dikandungnya. Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian
yang memiliki kualitas oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun ruangan
yangsering digunakan untuk merokok.
3.
Personal Hygiene
Kebersihan
badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih menjamin
pencernaan yang sempurna.
Personal hygine yang perlu
diperhatikan
a. Perawatan rambut
b. Perawatan gigi
c. Mandi untuk menjaga kebersihan
kulit,mencegah infeksi
d. Perawatan payudara
e. Perawatan vulva danan vagi
Manfaat Personal Hygiene Dan
Aktivitas Pada Ibu Hamil
a. Dengan mandi dan
membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk
selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah
melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama
menjalani proses persalinan.
a) Saat ini, ibu yang akan melahirkan,
tidak di-huknah untuk mengeluarkan feses.
b) Bulu kemaluan tidak dicukur
seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal
tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.
c) Selama menunggu persalinan tiba, ibu
diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
d) Ibu boleh minum dan makan makanan
ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat
seperti petai dan jengkol.
Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah
dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara,
kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki.
a. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala
Rambut
berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity
kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering.
Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan
pemotongan lebih sering.
Menjaga
kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan
ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran,
debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan
stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada
rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan
kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat
pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang
baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan
rambut baru untuk tumbuh dengan mudah.
b. Kebersihan Gigi dan Mulut
Ibu hamil
harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran
dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan
kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung
peningkatan rongga gigi selama kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat
dilakukan
dengan
oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area
mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan
antiseptik.
Penjadwalan
untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur
yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga,
misalnya pencegahan caries pada gigi. Sedangkan pada trimester ketiga, terkait
dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu
diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil.
Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat
rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Akan tetapi, jika
kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok
pada jaringan gusi jarang terjadi.
Keadaan
klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi
ibu yang tidak hamil, di antaranya :
a. Warna gusi, jaringan gusi yang
mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang
berwarna merah tua.
b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih
banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.
c. Konsistensi, daerah sela gigi dan
pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang
membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d. Risiko perdarahan, warna merah tua
menIbukan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko
perdarahan gusi.
e. Luas peradangan, radang gusi pada
masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan
dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan
lebih lanjut pada struktur tersebut.
c. Kebersihan Payudara
Pemeliharaan
payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh
colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya.
Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap
kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat
segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
Pengurutan
payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus
sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah
dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada
uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari
pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area
tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan
dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang,
sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang
sesuai (brassiere).
d. Kebersihan Vulva
Vulva
hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang
sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat
di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section
caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang
dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.
Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah
yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Wanita
yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter
karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Hal – hal yang harus diperhatikan
adalah:
a) Celana dalam harus kering.
b) Jangan gunakan obat / menyemprot ke
dalam vagina.
c) Sesudah
bab / bak dilap dengan lap khusus.
Setelah
ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum
dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
e. Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki
Menjaga
kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk
itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku
terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan
lunula.
Kondisi normal kuku ini dapat
terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna
warna merah muda. Masalah/gangguan pada kuku :
a) Ingrown Nail
Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh
dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut.
b) Paronychia
Radang di sekitar jaringan kuku.
c) Ram's Horn Nail
Gangguan kuku yang ditIbui
pertumbuhan yang lambat discrtai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
d) Bau Tidak Sedap
Reaksi mikroorganisme yang
menyebabkan bau tidak sedap.
f. Kebersihan Kulit
Kelenjar
kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih
berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu
insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat
menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di
akhir kehamilan; shower
direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di
dalam kamar mandi.
g. Kebersihan Pakaian
Selama
kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit
perhatian dari pada waktu lain. Pakaian harus ringan, nonconstrictive,
disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien.
Faktor Yang Mempengaruhi Personal
Hygiene
a. Body image
Adalah
gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli
terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam
kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial ekonomi
Personal
hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan
personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.
e. Kebiasaan
Adalah ada kebiasaan seseorang yang
menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun,
sampo dll.
f. Kondisi fisik
Pada kondisi fisik ibu hamil,
kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga memerlukan bantuan untuk
melakukannya.
Dampak
Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene
a. Dampak fisik
Banyak
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu
hamil adalah gangguan sistem perkemihan sehingga daerah genetal kurang
diperhatikan, gangguan membrane mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang
menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat
sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut.
b. Dampak psikososial
Masalah
sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi
diri dan gangguan interaksi sosial.
4. Seksualitas
Pengertian
seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau
hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki
dengan perempuan.
Persetubuhan
atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama yang
dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk
pada tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan
sanggama, jadi lebih dari sekedar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin
lelaki dan perempuan.
Salah
satu kebutuhan biologis manusia adalah kebutuhan untuk melakukan hubungan seks.
Hubungan seks diibaratkan seperti suatu kegiatan olahraga yang membutuhkan
tenaga dan otak yang fit serta stabil. Perubahan lain yang dapat terjadi pada
aktivitas seks adalah pada masa hamil. Keinginan berhubungan seksual pada waktu
hamil sebagian besar tidak berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat,
berkaitan dengan meningkatnya hormon estrogen. Apakah seks aman dilakukan
pada waktu
hamil? Yang dimaksud aman disini tentunya adalah keamanan buat sicabang bayi.
Untuk itu kita harus mengetahui sudah memasuki stadium mana kehamilan tersebut.
Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada masalah tapi
pada kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus membatasi untuk
melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Kasus-kasus kehamilan tersebut
antara lain: riwayat kelahiran premature, ancaman keguguran, keluar cairan dari
vagina yang tidak diketahui penyebnya, penyakit menular seksual,plasenta
previa,dan lain-lain. Oleh karena itu hubungan seks waktu hamil, bukan
merupakan halangan. Seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus
berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut
melukai diri sendiri atau janinnya. Sebab, janin dilindungi rahim dan cairan
ketuban di dalam rahim dan otot-otot kuat di sekitar rahim melindungi bayi dari
guncangan. Bayi juga terlindung dari penetrasi penis karena adanya lapisan
lendir tebal yang melindungi leher rahim dan membantu mencegah infeksi.
1) Faktor yang mempengaruhi hubungan
seksual pada kehamilan
a. Kelelahan
b. Morning sickness (mual dan muntah)
c. Perut membesar
d. Ketegangan pada alat genitalia
e. Payudara tegang
f. Perdarahan
Pada trimester
pertama biasanya gairah seks wanita hamil menurun karena mengalami mual,
muntah, dan kelelahan yang akan mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan
seksual. Memasuki trimester kedua situasi dengan normal. Wanita ha,il juga
lebih mudah
terangsang dan lebih responsife
secara seksual. Pada trimester ketiga, ketidaknyamanan fisik biasanya meningkat
kembali
2) Faktor emosional yang mempengaruhi
dorongan seksual :
a. Takut keguguran
b. Takut orgasme
c. Takut infeksi
Secara umum hubungan sekhsual tidak dianjurkan pada
kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya:
a. Ancaman keguguran atau riwayat
keguguran.
b. Placenta letak rendah (plasenta
previa).
c. Riwayat kelahiran premature .
d. Perdarahan vagina atau keluar cairan
yang tak diketahui penyebabnya serta kram.
e. Dilatasi /pelebaran servik.
f. STD atau penyakit seksual yang
menular. Untuk kasus STD disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai STD
sudah disembuhkan.
g. Kesehatan ibu dan janin.
h. Kebutuhan untuk bed rest.
i.
Infeksi
pada kemaluan.
3) Cara melakukan hubungan seks saat
hamil
Untuk
menangani masalah dalam hubungan seks saat hamil bisa diatasi dengan pemilihan
posisi yang nyaman dalam melakukan hubungan seksual.
Beberapa posisi yang baik dianjurkan
untuk kehamilan adalah :
a. Di usia kehamilan muda (0-12
minggu), posisi apapun masih sangat aman dan boleh dilakukan.
b. Jika usia kandungannya di atas 12
minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat
kondisi
kehamilannya.
Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways ), menungging
(dog position ), dan duduk (woman on back ) masih aman dan lebih dianjurkan
untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman bagi istri.
c.
Jika sudah mendekati usia 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan
untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ).
“Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya
keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan
posisi nyaman.’’
d. Sideways (posisi menyamping)
e.
Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut
mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena
pasutri saling berhadapan satu sama lain.
Keuntungan :
a. Kontak fisik lebih banyak
b. Nyaman atasi masalah panggul
c. Penetrasi kurang
a. Daya dorong kurang
b. Kurang bebas
f. Doggy Style ( posisi menungging)
Posisi
favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan
kesempatan untuk mendukung perut dan payudara (dengan bantal). Pasangan bisa
berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri.
Keuntungan :
a. Paling banyak disukai
b. Rangsang G-Spot paling baik
c. Daya penetrasi tinggi
Kerugian :
a. Nyeri lutut
b. Kurang mesra – tidak berhadapan
g. Woman on Back ( posisi duduk)
Persis
seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri
berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara
kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada
suami sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih
merasa nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu
lama setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk
rahim dan kaki istri.
Keuntungan :
a. Kendali pada wanita
b. Rangsang klitoris lebih baik
c. Daya penetrasi bisa diatur
Kerugian :
a. Kurang nyaman bagi pria – penetrasi
tidak maksimal
b. Kurang mesra – kontak tubuh kurang
h. Spooning (posisi miring)
Posisi ini
paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri memunggungi
suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari perutnya tidak
mengganggunya saat berhubungan seks juga memungkinkan penetrasi yang dangkal
(kadang penetrasi dalam tidak membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir
kehamilannya).
Keuntungan :
a. Kontak fisik banyak
b. Penetrasi baik dan perlahan
c. Nyaman bagi yang bermasalah dengan
sendi panggul
Kerugian :
a. Daya ungkit kurang
b. Kurang bebas bergerak
c. Hindari posisi Wanita dalam keadaan
terlentang oleh karena dapat menyebab Maternal hypotension syndrome.
4) Petunjuk aman untuk berhubungan
seksual :
a. Penetrasi penis yang dalam tidak
boleh membuat ibu tidak nyaman.
b. Tidak diperbolehkan untuk vaginal
douching
c. Pengertian dan empati
d. Hindari bila ada Pecah
ketuban,perdarahan,atau kontraksi rahim.
e. Pada HIV gunakankondom
f. Bila gemelli (kehamilan kembar)
jangan lakukan pada trimester III.
5.
Pakaian
Pakaian
yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat,
mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan dibagian perut atau
pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking
tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena
dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik
karena wanita hamil tubuhnya akan bertambah menjadi besar. Sepatu harus terasa
pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi
kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan
cedera kaki yang sering terjadi.
Pakaian Yang Memenuhi Kriteria Pada
Ibu Hamil
a. Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada
penekanan-penekanan pada bagian tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas
bergerak.
b. Longgar : bukan berarti pakai baju
yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas.
c. Tidak tebal : pakaian tebal akan
menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga tidak bebas bergerak.
d. Menarik : enak dipandang mata.
e. Menyerap keringat : karena pada ibu
hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat.
Disini ditekankan pada bahan dasarnya
1) Cara memilih busana untuk ibu hamil
a. Sebaiknya pilih ukuran busana yang
bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh yang akan semakin membesar. Model dengan
karet di bagian dada serta ikatan tali yang bisa disesuaikan dengan ukuruan
tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat.
b. Pilih busana yang simple bagi ibu
hamil. Karena selain membuat nyaman, busana dengan model simple juga akan lebih
mudah dipermak.
c. Karena metabolisme wanita hamil
lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh akan terasa lebih hangat. Dengan
begitu pilihlah bahan bahan katun yang tipis, bahan tenunan yang membuat merasa
sejuk.
d. Setelah memiliki busana hamil yang
tepat, belilah celana atau rok sebagai padanan yang pas. Jika kehamilan telah
memasuki trimester kedua, berarti badan akan semakin membesar. Untuk itu,
gunakan celana khusus wanita hamil yang telah dirancang secara khusus karena
menggunakan karet dan memiliki kantung untuk perut.
2) Pakaian pada ibu hamil
a. BH
Desain BH
harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah
menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus
memiliki ukuran tali yang besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian
BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4
sampai ke
5 , jika sudah mulai terbiasa , sudah dapat menggunakan BH tipis atau tidak
memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. BH katun biasa dan BH
nylon
b. Korset
Yang
khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan
mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga bagian
perut diatas sympisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian
tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan
tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar
dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus otot perut yang rendah.
Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidak nyamanan dan tekanan pada uterus dan
wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.
6.
Senam Hamil
Senam
hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi
peningkatan metabolisme yang pada dasarnya dengan peningkatan metabolisme
diperlukan peningkatan penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan
meningkatkan kebutuhan oksigen. Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan
pemeliharaan kehamilan yang bertujuan melindungi ibu dan anak adalah dengan
jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil dalam persiapan persalinan yang
fisiologis melalui penerangan, berdiskusi, dan memberikan latihan fisik kepada
wanita hamil. “Senam adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang
ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang aman, spontan dan
lancar sesuai waktu yang diharapkan”.
Pada
prinsipnya senam hamil adalah exercise therapy atau terapi latihan yang
merupakan bagian dari ilmu fisioterapi yang dilaksanakan dibagian
obstetric pada ibu hamil oleh seorang fisioterapis.
Senam yang
dilakukan oleh ibu hamil pada setiap semester. Senam hamil penting bagi seorng
ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk persalinan terutama untuk ibu dengan
usia kandungan lebih dari 20 minggu.
1) Tujuan
a. Menguasai tehnik pernafasan
b. Memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut
c. Melatih sikap tubuh selama hamil
d. Melatih relaksasi sempurna dengan
latihan kontraksi dan relaksasi
e. Ibu dapat melahirkan tanpa penyulit
sehingga ibu dan bayi sehat setelah persalinan
2) Manfaat
a. Memperkuat dan mempertahankan
kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses
persalinan
b. Melatih sikap tubuh guna menghindari
/memperingan keluhan-keluhan seperti sakit
c. Perempuan mengandung yang mengikuti
senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat
memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan
normal langsung relatif cepat.
d. Membuat tubuh lebih rileks(membantu
mengatasi stress dan rasa sakit akibat his ketika bersalin
7.
Istirahat Dan Tidur
Selama
hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama dengan tidur orang
sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan tubuh kerap membuat ibu
hamil gampang lelah dan mengantuk. Itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu
tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang
3 hingga 4 jam.
Bila
kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak2 istirahat, terutama bila
kandungan lemah maka sebaiknya banyak istirahat di tempat tidur (bed rest).
Selama masa kehamilan, istirahat memegang peranan yang sama penting dengan kegiatan.
Pada masa awal kehamilan, mungkin merasa lebih lelah dari biasanya, oleh sebab
itu perbanyaklah istirahat/ tidur. Tidur siang sangat dianjurkan, atau
beristirahatlah beberapa kali disiang hari. Upayakan untuk menyederhanakan
rutinitas sehari-hari.
Prinsipnya,
ibu hamil mesti istirahat cukup dan dianjurkan tidur 8 jam sehari. Namun begitu
jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan, agar tubuh lebih sehat
dan fit.
8.
Mobilisasi
Mobilisasi
dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar
dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman,
1993). Menurut Carpenito (2000), mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang
terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan
kemandirian. Dari kedua definisi tersebut dpaat disimpulkan bahwa mobilisasi
dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara
membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.Konsep mobilisasi
dini mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara
berangsur-angsur ke tahap mobiliasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi
(Roper, 1996).
1)
Rentang
gerak dalam mobilisasi
Menurut Carpenito (2000), dalam
mobilisasi terdapat tiga rentang gerak :
a. Rentang gerak pasif
Rentang
gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat
dan menggerakkan kaki pasien.
b. Rentang gerak aktif
Hal ini
untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggerakkan
otot-otonya secara aktif misalnya berbaring pasien dengan menggerakkan kakinya.
c. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot
dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.
9.
Body Mekanik
Mekanik
tubuh (body mechanic) adalah usaha koordinasi diri muskuloskeletal dan sistem
saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh merupakan
bagian dari aktifitas manusia.
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi
mekanika tubuh
Ada beberapa factor yang dapat
mempengaruhi mekanika tubuh:
a. Status kesehatan
Perubahan
status kesehatan dapat mempengaruhi system musculoskeletal dan system saraf
berupa penurunan koordinasi, sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.
b. Pengetahuan
Pengetahuan
yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk
mempergunakannya secara benar, sehingga akan mengurangi energy yang akan
dikeluarkan.
c. Situasi dan kebiasaan
Misalnya mengangkat benda-benda
berat.
d. Gaya hidup
Perubahan pola
hidup seseorang akan menyebabkan stress, sehingga akan menimbulkan kecerobohan
dalam beraktifitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara system
musculoskeletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan
mekanika tubuh.
e. Emosi
Seseorang
yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang
rendah, akan mengalami perubahan dalam mekanika tubuh.
f. Nutrisi
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat
menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
10. Eliminasi
Kebanyakan
ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakaneliminasi. Salah
satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkanvolume
cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuhdengan
cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang,
yangmasih terletak di ronga panggul di sebelah kandung kemih. Tekanan pada
kandung kemih iniseringkali mereda setelah Rahim naik ke rongga perut, pada
sekitar bulan keempat. Mungkin hal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali
turun ke rongga panggul pada bulankesembilan. Karena pengaturan alat-alat di
dalam tubuh berbeda pada setiap orang, makaderajat seringnya pengeluaran air
kemih pada kehamilan juga bisa berbeda-beda.
Kebutuhan
Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang
berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang
terjadi pada masa kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal –
hal tertentu yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAK dan BAB.
a. Eliminasi Urin
Eliminasi
adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi
(buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi
urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air
besar).
b. Eliminasi Alvi (Defekasi)
Defekasi
adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat
dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan
sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu
proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi
parasimpatis.
Kebutuhan
Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut :
a. Trimester I : Cukup karbohidrat,
protein, lemak, vitamin mineral dan air.
b. Trimester II : Jumlah karbohidrat
dan protein tetap.
c. Trimester III : Karbohidrat
dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak
boleh lebih dari ½ kg perminggu.
Eliminasi yang terjadi pada IBU
Hamil
a. Trimester I : Frekuensi BAK menigkat
karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal
konsistensi lunak.
b. Trimester II : Frekuensi BAK normal
kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul.
c. Trimester III : Frekuensi BAK
meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit )
karena hormone progesteron meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
eliminasi urin dan alvi adalah
a. Diet dan asupan
Jumlah dan
tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah
urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang
dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.
Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi
dapat membantu proses percepatan
defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya
b. Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan
mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak
tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan
jumlah pengeluaran urine
c. Gaya hidup
Perubahan
gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait
dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang
memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih
atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat
kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.
d. Stress psikologis
Meningkatkan
stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena
meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang
diproduksi.
e. Tingkat perkembangan
Tingkat
pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut
dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk
mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil
meningkat dengan bertambahnya usia
f. Asupan cairan
Pemasukana
cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu,
proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
g. Kondisi penyakit
Kondisi
penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut
berhubungan langsung dengan system
pencernaan, seperti gastroenteristis
atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus.
h. Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan
pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat
menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.
Hal-hal untuk mengatasi terjadinya
Eliminasi pada masa kehamilan
a. BAK : Untuk melancarkan dan
mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar
alat kelamin.
b. BAB : Perubahan hormonal
mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering
mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani
dan makan berserat.
c. Menjaga kebersihan vulva setelah BAK
/ BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan
tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.
Gangguan /masalah pada proses
eleminasi
A. Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi
Urine
a. Retensi urine,merupakan penumpukan
urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk
mengosongkan kandung kemih.
b. Inkontinensia urine, merupakan
ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol
ekskresi urine.
c. Perubahan pola eliminasi urine,
merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena
obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi
saluran kemih. Perubahan eliminasi
terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria, Urinaria supresi.
Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
a. Konstipasi merupakan keadaan
individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar
sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar
jadi terlalu kering dan keras.
b. Diare merupakan keadaan individu
yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk
cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah.
c. Kembung merupakan keadaan penuh
udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus.
11. Traveling
Disarankan
ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa
jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi
dan seatbelt yang disesuaikan dengan baik dan memakai pakaian longgar nyaman.
Juga pastikan ibu memiliki cukup untuk makan dan minum selama perjalanan jalan
untuk menjaga tingkat energi atas.
Pada
trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak berpergian
disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini. Namun jika
Anda merasa tidak terganggu dengan keadaan demikian, Anda dapat berpergian
dengan aman dan nyaman.Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitive
karena rawan terjadi keguguran dan kehamilan diluar kandungan.
Pada
trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya merupakan waktu yang ideal untuk
berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan
resiko
terjadinya kelahiran premature masih cukup lama dapat terjadi, namun tetap
berhati – hatilah.
Pada
trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling dipikirkan dari berpergian
adalah terjadinya kelahiran premature. Dan jika tetap ingin berpergian
sebaiknya Anda konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan Anda.
Mengenai
kendaran apa yang dapat digunakan untuk traveling seperti mobil, kereta api,
pesawat terbang. Sesungguhnya bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu
aman. Perempuan dengan kehamilan tanpa komplikasi apapun dapat naik pesawat
terbang, namun hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena
maka sebelum berangkat Anda perlu konsultasi dengan dokter kandungan Anda.
Dianjurkan
untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu atau 15- 28 minggu
karena pada saat ini resiko keguguran paling rendah. Setelahnya, ketika risiko
melahirkan semakin besar, pihak penerbangan akan meminta surat dokter yang
menyatakan bahwa Anda layak bepergian dan mengonfirmasikan tanggal perkiraan
persalinan Anda.
Walaupun
berpergian dengan pesawat terbang menyebabkan rasa cemas, peneliltian pada
sebagian ibu hamil menunjukkan bahwa berpergian dengan pesawat terbang akan
aman.Sebagian besar maskapai penerbangan akan melarang Anda untuk terbang pada
saat hamil, bukan karena berbahaya bagi janin tetapi untuk menghindari
persalinan di pesawat. Perlu diketahui beberapa maskapai penerbangan tidak
mengizinkan ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 34 minggu dan
mengharuskan adanya surat dokter untuk usia kandungan 28 – 36 minggu.
Perempuan
hamil amat rentan mengalami dehidrasi, jadi bawalah sepaket buah-buahan segar
bervitamin semacam anggur, plum, jeruk atau aprikot kering. Anda wajib membawa
air putih setidaknya dua liter. Makanlah banyak camilan.
Wanita
hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan
melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
mengakibatkan
gangguan sirkulasi serta Oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk
terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan
perut yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan
dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan
telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil
ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup
sehat untuk bepergian.Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti
konstipasi /diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti
biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan
12. Imunisasi
Pada masa
kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena
tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus
neonatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester I / II pada kehamilan 3 – 5
bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM
(intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan
indikasi yang lain.
Menurut
WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi
selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu
kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus
adalah :
a. TT 1 selama kunjungan antenatal I
b. TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
c. TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
d. TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
e. TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena
imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan
mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus
berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.
13. Aktivitas
Dalam Dan Luar Rumah
1) Pekerjaan Rumah Tangga
Jangan
pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum pria.
Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika
sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat
seperti ini jelas salah. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti
pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah
tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang wanita masih
harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan lagi adalah pada waktu
hamil. Jika Ibu seorang suami yang bertanggung jawab dan memiliki rasa
kemanusiaan dan budi pekerti yang baik, maka Ibu pasti tidak akan membiarkan
istri Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap bekerja di luar rumah
pada saat hamil. Bicarakanlah segera dengan pasangan dan keluarga dekat Ibu jika
memang menghadapi masalah seperti ini. Karena jika dibiarkan resikonya bukan
hanya pada bayi Ibu tetapi juga diri Ibu sendiri. Pada saat hamil, kurangilah
pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan
bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih lantai,pestisida
tanaman,dan obat serangga lainnya.
2) Wanita pekerja diluar rumah
Wanita
hamil boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di pabrik asal
bersifat ringan. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selam 3 bulan
yaitu 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya, selama hamil berhati
hati dan menjaga kehamilannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental dan sosial.
Kebutuhan
dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangan meliputi : nutrisi, oksigen,
personal hygiene, pakaian, eliminasi, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, seksualitas, ativitas dalam dan
luar rumah.
Kebutuhan dasar ibu hamil harus dipenuhi,
karena sangat
mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan. Tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu
selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.
B.
Saran
Semoga
dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswi kebidanan mampu mempratekkan
ilmu yang kita peroleh berdasarkan materi dalam makalah ini yakni kebutuhan
dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangannya dalam lingkup masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dian, Husada. 2014. “Kebutuhan Fisik Ibu Hamil”(Online)
http://fridasofilia-dianhusada.blogspot.com/p/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-travelling.html (Diakses pada tanggal 29 Oktober 2019)
Ibu Hamil.
2013. “10 Kebutuhan Ibu Selama Hamil” (Online)
http://seputar-ibuhamil.blogspot.com/2013/08/10-kebutuhan-ibu-selama-hamil.html (Diakses pada tanggal 29
Oktober 2019)
Intan. 2012. “Kebutuhan Fisik Ibu Hamil” (Online)
http://intand14kiiroi.blogspot.com/2012/06/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-trimester-i.html (Diakses pada tanggal 29 Oktober
2019)
Sulistyowati
A. 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa
Kehamilan. Jakarta:Salemba Medika
By : Ruang Mahasiswa