Halaman

Archive for Maret 2020

  • ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI SERTA FUNGSINYA

    0

    Organ reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian eksternal dan internal. Mungkin selama ini teman-teman baru mengenal bagian eksternalnya. Namun sebenarnya, bagian internal juga memiliki peran yang penting untuk tubuh seorang pria.

    Nah, maka dari itu kali ini ruang mahasiswa akan membahas lebih detail mengenai organ reproduksi pada laki-laki serta fungsi nya.
    Oke, langsung saja kita simak gambar dibawah ini ya..

    A. Organ reproduksi laki-laki bagian eksternal


    Organ reproduksi laki-laki bagian eksternal terdiri dari :

    1. Penis

    Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
    • Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
    • Batang penis
    • Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani sunat.
    Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.

    2. Skrotum

    Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis.
    Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh.

    3. Testis

    Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsi untuk menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma.

    4. Epididimis

    Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.
    Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.


    B. Organ reproduksi laki-laki bagian internal


    Organ reproduksi laki-laki
    Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Ada enam organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:

    1. Vas deferens

    Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.

    2. Vesikula seminalis

    Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.

    3. Saluran ejakulasi

    Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.

    4. Saluran kemih

    Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.

    5. Kelenjar prostat

    Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus. Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi, dan membantu menjaga sperma tetap sehat.

    6. Kelenjar bulbourethral

    Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang melicinkan saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.

    Nah, itulah tadi organ reproduksi pada laki-laki serta fungsinya, semoga bisa menambah ilmu dan pengetahuan teman-teman yah :) 
  • ORGAN GENITALIA INTERNA DAN EKSTERNA WANITA

    0
    Yaa, kali ini ruang mahasiswa akan membahas mengenai organ reproduksi khususnya pada wanita.
    Nah, perlu kalian ketahui bahwa organ reproduksi atau genitalia itu terbagi menjadi 2 yaitu terdiri dari organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.

    Jadi, untuk lebih jelasnya kita simak gambar dibawah ini :

    1. Organ Genitalia Eksterna
    Organ genetalia eksterna meliput :
    a. Mons Veneris
    Mons Veneris merupakan bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan simpisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons veneris akan di tumbuhi oleh rambut.

    b. Labia Mayora
    Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Yaitu dua lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulvadan terdiri dari kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. Labia mayora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakangdan merupakan batas depan dari perinium, yang disebut commisura posterior (frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.
    Labia Mayora terdiri daridua permukaan :
    1.      Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.
    2.      Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.

    c. Labia Minora
    Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan kecil dari kulit diantara bagian superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung jaringan erektil. Kedua lipatan tersebut bertemu dan membentuk superior sebagai preputium klitoridis pada bagian superior dan inferior sebagai klitoridis pada bagian inferior

    d. Klitoris
    Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, banyak mengandung urat-urat syaraf sensoris yang dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis dan pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm. klitoris identik dengan penis tetepi ukurannya lebih kecil dan tak ada hubungannya dengan uretra.

    e. Hymen (selaput Dara)
    Hymen adalah diafragma dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina, di tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang tersebut kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari, letaknya di bagian mulut vagina memisahkan genitalia eksterna dan interna.

    f. Vestibulum

    Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat disamping dan agak kebelakang dari introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping dan agak dorsal dari uretra.
    2. Organ Genitalia Interna
    Organ genetalia interna meliput :
    a. Vagina
    Vagina  merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan merupakan tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm dari vestibula ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina mempunyai fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah menstruasi, sebagai jalan lahir pada waktu partus.

    b. Uterus
    Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
    Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim brhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Hubungan antara kavum uteri dengan kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal, Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri.

    c. Tuba Fallopi
    Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulia dari kornu uteri kanan kiri yang panjangnya ­­­­­­­­­­­kurang lebih 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsi tuba yang utama adalah untk membawa ovum yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.
    Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :
    1.      Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai pada ostium internum tubae.
    2.      Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan infundibulum dan merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk huruf S.
    3.      Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar dari dinding uerus dan merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
    4.      Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan lubangnya menghadap ke rongga perut, Bagian ini mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap ovum.

    d. Ovarium
    Ovarium terdapat di dalam rongga panggul di sebelah kanan maupun sebelah kiri dan berbentuk seperti buah kenari. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur, hormon esterogen dan hormon progesteron.
     Nah, itulah tadi bagian-bagian organ genitalia interna dan eksterna pada wanita. Semoga bermanfaat buat teman-teman semua yahh..

  • MAKALAH KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

    0

    MAKALAH
    KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

    Diajukan untuk memenuhi syarat Tugas Kelompok Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan
    Oleh:

    KELOMPOK 2
    *      CANTIK
    *      SEPTIYANA NURSAM
    *      YULANI ANSAR
    *      FARDAH AGUSRIANI
    *      ASTRI MURTHI




    AKADEMI KEBIDANAN MENARA PRIMADANI WATANSOPPENG
    2019


    KATA PENGANTAR



    Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebesaran dan nikmat hidayah yang telah diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan yang berjudul “Kebutuhan Dasar Ibu Hamil” ini dengan lancar.

    Penyusunan Makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan dan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan serta wawasan.

    Penyusun juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini, pihak-pihak tersebut adalah:

    1.      Dosen Mata Kuliah Askeb Kehamilan Ibu Nunung Erviany, S.ST, M.Keb

    2.      Orangtua tercinta.

    3.      Dan teman-teman.

    Penyusun sadar bahwa Makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, Penyusun memohon maaf atas kekurangan tersebut. Penyusun juga senantiasa membuka tangan untuk menerima kritik dan saran yang membangun agar kelak kami bisa berkarya lebih baik lagi.

    Harapan Penyusun, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

    Semoga pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.




    Watansoppeng, 29 Oktober 2019




    Tim Penyusun












    DAFTAR ISI










    KATA PENGANTAR .......................................................................................
    I

    DAFTAR ISI ......................................................................................................
    Ii

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
    1

    A.
    Latar Belakang .......................................................................................
    1

    B.
    Rumusan Masalah .................................................................................
    2

    C.
    Tujuan Penulisan ....................................................................................
    2

    D.
    Manfaat Penulisan ..................................................................................
    2

    BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
    3

    A.  Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai Dengan Tahap Perkembangannya .3


    1.
    Nutrisi ...............................................................................................
    3


    2.
    Oksigen.............................................................................................
    5


    3.
    Personal Hygiene..............................................................................
    7


    4.
    Seksualitas ........................................................................................
    13


    5.
    Pakaian .............................................................................................
    18


    6.
    Senam Hamil ....................................................................................
    20


    7.
    Istirahat dan Tidur ............................................................................
    23


    8.
    Mobilisasi .........................................................................................
    22


    9.
    Body Mekanik ..................................................................................
    23


    10.
    Eliminasi...........................................................................................
    24


    11.
    Traveling ..........................................................................................
    28


    12.
    Imunisasi ..........................................................................................
    30


    13.
    Aktivitas Dalam Dan Luar Rumah ...................................................
    31

    BAB III PENUTUP ...........................................................................................
    32

    A.
    Simpulan ................................................................................................
    32

    B.
    Saran ......................................................................................................
    32

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
    33

























    BAB I

    PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang

    Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).

    Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).

    Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Kebutuhan dasar yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah.


    Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.














    B.  Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
    1.      Apa itu masa kehamilan?
    2.      Apa saja kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangannya?


    C.    Tujuan Penulisan

    Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
    1.      Mengetahui apa itu masa kehamilan.
    2.      Mengetahui apa saja kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangannya.


    D.    Manfaat Penulisan

    Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

    1.      Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah.

    2.      Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah.













    BAB II

    PEMBAHASAN


    A.       Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai Dengan Tahap Perkembangannya.

    1.      Nutrisi

    Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.

    Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.

    a.      Kalori

    Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari sayur dan buah-buahan.

    b.      Asam folat

    Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi








    membutuhkan 400 mikrogram dalam setiap harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau tulang belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan beras merah.

    c.      Protein

    Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih banyak daripada biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-tempe, putih telur, dan daging.

    d.     Kalsium

    Zat ini berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin.

    e.      Zat besi.

    Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging.
















    Kebutuhan beberapa zat yang penting :



    Tidak hamil
    Hamil
    Laktasi





    Kalori
    Kal
    2500
    2500
    2500
    Protein
    gr
    60
    85
    100
    Calsium
    gr
    0,8
    1,5
    2
    Fernem
    mg
    12
    15
    15
    Vitamin A
    si
    5000
    6000
    8000
    Vitamin B
    mg
    1,5
    1,8
    2,3
    Vitamin C
    mg
    70
    100
    150
    Riboflavin
    mg
    2,2
    2,5
    3
    As. nikotitinat
    mg
    15
    10
    23
    Vitamin D
    si
    +
    400-800
    400-800








    2.      Oksigen

    Ibu hamil membutuhkan udara yang bersih bebas dari polusi. Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu Selama Kehamilan Trimester I, II, dan III. Oksigen (O2) merupakan kunci segala kehidupan. Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu 15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya oksigen bagi kehidupan menjadikan oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya









    kebutuhan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Oksigen yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah oksigen yang sehat dan termasuk dalam kriteria oksigen yang baik.

    Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :

    a.      Bersih dan Segar

    Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari ( jalan pagi), hal ini dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung. Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan bersih.

    b.      Tidak Berpolusi dan Kotor

    Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara yang mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan rendah biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa seorang ibu hamil dianjurkan untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak menghirup oksigen yang telah tercemar yang dapat mengganggu perkembangan janin didalam rahimnya.

    c.      Tidak Bau

    Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak tahan terhadap bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup oksigen yang








    berbau. Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian yang memiliki kualitas oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok.


    3.      Personal Hygiene

    Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih menjamin pencernaan yang sempurna.

    Personal hygine yang perlu diperhatikan

    a.       Perawatan rambut

    b.      Perawatan gigi

    c.       Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi

    d.      Perawatan payudara

    e.       Perawatan vulva danan vagi


    Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil

    a.   Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.

    b.      Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.

    a)      Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan feses.

    b)      Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.

    c)      Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.












    d)     Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai dan jengkol.


    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki.

    a.       Kebersihan Rambut & Kulit Kepala

    Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.

    Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah.
    b.      Kebersihan Gigi dan Mulut

    Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan








    dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.

    Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi. Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi.

    Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya :

    a.       Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.

    b.      Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.

    c.       Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.

    d.      Risiko perdarahan, warna merah tua menIbukan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.

    e.       Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.

    c.       Kebersihan Payudara









    Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.

    Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).

    d.      Kebersihan Vulva

    Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.

    Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.

    Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:

    a)      Celana dalam harus kering.

    b)      Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina.










    c)   Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus.

    Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.

    e.       Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki

    Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula.

    Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda. Masalah/gangguan pada kuku :

    a)      Ingrown Nail

    Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut.

    b)      Paronychia

    Radang di sekitar jaringan kuku.

    c)      Ram's Horn Nail

    Gangguan kuku yang ditIbui pertumbuhan yang lambat discrtai kerusakan dasar kuku atau infeksi.

    d)     Bau Tidak Sedap

    Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.

    f.       Kebersihan Kulit

    Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di










    akhir kehamilan; shower direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.

    g.      Kebersihan Pakaian

    Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit perhatian dari pada waktu lain. Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien.


    Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene

    a.       Body image

    Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap kebersihannya.

    b.      Praktik sosial

    Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

    c.       Status sosial ekonomi

    Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

    d.      Pengetahuan

    Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.

    e.       Kebiasaan

    Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo dll.

    f.       Kondisi fisik

    Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga memerlukan bantuan untuk melakukannya.










    Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene

    a.      Dampak fisik

    Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan sehingga daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut.

    b.      Dampak psikososial

    Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.


    4.   Seksualitas

    Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan.

    Persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih dari sekedar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan perempuan.

    Salah satu kebutuhan biologis manusia adalah kebutuhan untuk melakukan hubungan seks. Hubungan seks diibaratkan seperti suatu kegiatan olahraga yang membutuhkan tenaga dan otak yang fit serta stabil. Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah pada masa hamil. Keinginan berhubungan seksual pada waktu hamil sebagian besar tidak berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat, berkaitan dengan meningkatnya hormon estrogen. Apakah seks aman dilakukan








    pada waktu hamil? Yang dimaksud aman disini tentunya adalah keamanan buat sicabang bayi. Untuk itu kita harus mengetahui sudah memasuki stadium mana kehamilan tersebut. Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus membatasi untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Kasus-kasus kehamilan tersebut antara lain: riwayat kelahiran premature, ancaman keguguran, keluar cairan dari vagina yang tidak diketahui penyebnya, penyakit menular seksual,plasenta previa,dan lain-lain. Oleh karena itu hubungan seks waktu hamil, bukan merupakan halangan. Seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai diri sendiri atau janinnya. Sebab, janin dilindungi rahim dan cairan ketuban di dalam rahim dan otot-otot kuat di sekitar rahim melindungi bayi dari guncangan. Bayi juga terlindung dari penetrasi penis karena adanya lapisan lendir tebal yang melindungi leher rahim dan membantu mencegah infeksi.


    1)      Faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada kehamilan

    a.       Kelelahan

    b.      Morning sickness (mual dan muntah)

    c.       Perut membesar

    d.      Ketegangan pada alat genitalia

    e.       Payudara tegang

    f.       Perdarahan


    Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita hamil menurun karena mengalami mual, muntah, dan kelelahan yang akan mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seksual. Memasuki trimester kedua situasi dengan normal. Wanita ha,il juga lebih mudah










    terangsang dan lebih responsife secara seksual. Pada trimester ketiga, ketidaknyamanan fisik biasanya meningkat kembali


    2)      Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual :

    a.       Takut keguguran

    b.      Takut orgasme

    c.       Takut infeksi

    Secara umum hubungan sekhsual tidak dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya:

    a.       Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.

    b.      Placenta letak rendah (plasenta previa).

    c.       Riwayat kelahiran premature .

    d.      Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebabnya serta kram.

    e.       Dilatasi /pelebaran servik.

    f.       STD atau penyakit seksual yang menular. Untuk kasus STD disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai STD sudah disembuhkan.

    g.      Kesehatan ibu dan janin.

    h.      Kebutuhan untuk bed rest.

    i.        Infeksi pada kemaluan.


    3)      Cara melakukan hubungan seks saat hamil

    Untuk menangani masalah dalam hubungan seks saat hamil bisa diatasi dengan pemilihan posisi yang nyaman dalam melakukan hubungan seksual.

    Beberapa posisi yang baik dianjurkan untuk kehamilan adalah :

    a.  Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), posisi apapun masih sangat aman dan boleh dilakukan.

    b. Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi








    kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways ), menungging (dog position ), dan duduk (woman on back ) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman bagi istri.

    c. Jika sudah mendekati usia 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.’’

    d. Sideways (posisi menyamping)

    e. Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.

    Keuntungan :

    a.    Kontak fisik lebih banyak

    b.   Nyaman atasi masalah panggul

    c.    Penetrasi kurang


    a.    Daya dorong kurang

    b.   Kurang bebas

    f.       Doggy Style ( posisi menungging)

    Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara (dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri.

    Keuntungan :

    a.      Paling banyak disukai

    b.      Rangsang G-Spot paling baik

    c.      Daya penetrasi tinggi


    Kerugian :









    a.      Nyeri lutut

    b.      Kurang mesra – tidak berhadapan

    g.      Woman on Back ( posisi duduk)

    Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk rahim dan kaki istri.

    Keuntungan :

    a.      Kendali pada wanita

    b.      Rangsang klitoris lebih baik

    c.      Daya penetrasi bisa diatur

    Kerugian :
    a.      Kurang nyaman bagi pria – penetrasi tidak maksimal

    b.      Kurang mesra – kontak tubuh kurang

    h.      Spooning (posisi miring)

    Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan seks juga memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya).

    Keuntungan :

    a.      Kontak fisik banyak

    b.      Penetrasi baik dan perlahan

    c.      Nyaman bagi yang bermasalah dengan sendi panggul

    Kerugian :
    a.      Daya ungkit kurang

    b.      Kurang bebas bergerak









    c.      Hindari posisi Wanita dalam keadaan terlentang oleh karena dapat menyebab Maternal hypotension syndrome.


    4)      Petunjuk aman untuk berhubungan seksual :

    a.      Penetrasi penis yang dalam tidak boleh membuat ibu tidak nyaman.

    b.      Tidak diperbolehkan untuk vaginal douching

    c.      Pengertian dan empati

    d.     Hindari bila ada Pecah ketuban,perdarahan,atau kontraksi rahim.

    e.      Pada HIV gunakankondom

    f.       Bila gemelli (kehamilan kembar) jangan lakukan pada trimester III.


    5.      Pakaian

    Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan bertambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi.

    Pakaian Yang Memenuhi Kriteria Pada Ibu Hamil

    a.      Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak.

    b.      Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas.

    c.      Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga tidak bebas bergerak.









    d.     Menarik : enak dipandang mata.

    e.      Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya


    1)      Cara memilih busana untuk ibu hamil

    a.       Sebaiknya pilih ukuran busana yang bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh yang akan semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ikatan tali yang bisa disesuaikan dengan ukuruan tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat.

    b.      Pilih busana yang simple bagi ibu hamil. Karena selain membuat nyaman, busana dengan model simple juga akan lebih mudah dipermak.

    c.       Karena metabolisme wanita hamil lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh akan terasa lebih hangat. Dengan begitu pilihlah bahan bahan katun yang tipis, bahan tenunan yang membuat merasa sejuk.

    d.      Setelah memiliki busana hamil yang tepat, belilah celana atau rok sebagai padanan yang pas. Jika kehamilan telah memasuki trimester kedua, berarti badan akan semakin membesar. Untuk itu, gunakan celana khusus wanita hamil yang telah dirancang secara khusus karena menggunakan karet dan memiliki kantung untuk perut.


    2)      Pakaian pada ibu hamil

    a.       BH

    Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus memiliki ukuran tali yang besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4








    sampai ke 5 , jika sudah mulai terbiasa , sudah dapat menggunakan BH tipis atau tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. BH katun biasa dan BH nylon

    b.      Korset

    Yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidak nyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.


    6.      Senam Hamil

    Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi peningkatan metabolisme yang pada dasarnya dengan peningkatan metabolisme diperlukan peningkatan penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan kebutuhan oksigen. Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan pemeliharaan kehamilan yang bertujuan melindungi ibu dan anak adalah dengan jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil dalam persiapan persalinan yang fisiologis melalui penerangan, berdiskusi, dan memberikan latihan fisik kepada wanita hamil. “Senam adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai waktu yang diharapkan”.

    Pada prinsipnya senam hamil adalah exercise therapy atau terapi latihan yang merupakan bagian dari ilmu fisioterapi yang dilaksanakan dibagian

    obstetric        pada        ibu        hamil        oleh        seorang        fisioterapis.










    Senam yang dilakukan oleh ibu hamil pada setiap semester. Senam hamil penting bagi seorng ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk persalinan terutama untuk ibu dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu.


    1)      Tujuan

    a.    Menguasai tehnik pernafasan

    b.    Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut

    c.    Melatih sikap tubuh selama hamil

    d.   Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi

    e.    Ibu dapat melahirkan tanpa penyulit sehingga ibu dan bayi sehat setelah persalinan


    2)      Manfaat

    a.    Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan

    b.    Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan keluhan-keluhan seperti sakit

    c.    Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat.

    d.   Membuat tubuh lebih rileks(membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his ketika bersalin


    7.      Istirahat Dan Tidur

    Selama hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama dengan tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan tubuh kerap membuat ibu hamil gampang lelah dan mengantuk. Itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam.










    Bila kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak2 istirahat, terutama bila kandungan lemah maka sebaiknya banyak istirahat di tempat tidur (bed rest). Selama masa kehamilan, istirahat memegang peranan yang sama penting dengan kegiatan. Pada masa awal kehamilan, mungkin merasa lebih lelah dari biasanya, oleh sebab itu perbanyaklah istirahat/ tidur. Tidur siang sangat dianjurkan, atau beristirahatlah beberapa kali disiang hari. Upayakan untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari.

    Prinsipnya, ibu hamil mesti istirahat cukup dan dianjurkan tidur 8 jam sehari. Namun begitu jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan, agar tubuh lebih sehat dan fit.


    8.      Mobilisasi

    Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman, 1993). Menurut Carpenito (2000), mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari kedua definisi tersebut dpaat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.Konsep mobilisasi dini mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobiliasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Roper, 1996).
    1)        Rentang gerak dalam mobilisasi

    Menurut Carpenito (2000), dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak :

    a.       Rentang gerak pasif

    Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.

    b.      Rentang gerak aktif









    Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggerakkan otot-otonya secara aktif misalnya berbaring pasien dengan menggerakkan kakinya.

    c.       Rentang gerak fungsional

    Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.


    9.      Body Mekanik

    Mekanik tubuh (body mechanic) adalah usaha koordinasi diri muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh merupakan bagian dari aktifitas manusia.


    1)      Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh

    Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi mekanika tubuh:

    a.      Status kesehatan

    Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi system musculoskeletal dan system saraf berupa penurunan koordinasi, sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.

    b.      Pengetahuan

    Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya secara benar, sehingga akan mengurangi energy yang akan dikeluarkan.

    c.      Situasi dan kebiasaan

    Misalnya mengangkat benda-benda berat.

    d.     Gaya hidup

    Perubahan pola hidup seseorang akan menyebabkan stress, sehingga akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktifitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara system musculoskeletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.

    e.      Emosi









    Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mengalami perubahan dalam mekanika tubuh.

    f.       Nutrisi

    Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.


    10.  Eliminasi

    Kebanyakan ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakaneliminasi. Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkanvolume cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuhdengan cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang, yangmasih terletak di ronga panggul di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih iniseringkali mereda setelah Rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat. Mungkin hal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada bulankesembilan. Karena pengaturan alat-alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, makaderajat seringnya pengeluaran air kemih pada kehamilan juga bisa berbeda-beda.

    Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAK dan BAB.

    a.      Eliminasi Urin

    Eliminasi adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).

    b.      Eliminasi Alvi (Defekasi)









    Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.


    Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

    a.      Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air.

    b.      Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap.

    c.      Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.


    Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil

    a.      Trimester I : Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.

    b.      Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul.

    c.      Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.


    Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah

    a.      Diet dan asupan

    Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi








    dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya

    b.      Respon keinginan awal untuk berkemih

    Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine

    c.      Gaya hidup

    Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.

    d.     Stress psikologis

    Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.

    e.      Tingkat perkembangan

    Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia

    f.       Asupan cairan

    Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.

    g.      Kondisi penyakit

    Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system










    pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus.

    h.      Kerusakan sensoris dan motoris

    Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.


    Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan

    a.       BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.

    b.      BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.

    c.       Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.


    Gangguan /masalah pada proses eleminasi

    A.    Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine

    a.       Retensi urine,merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.

    b.      Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.

    c.       Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi










    saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria, Urinaria supresi.


    Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi

    a.       Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.

    b.      Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah.

    c.       Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus.


    11.  Traveling

    Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi dan seatbelt yang disesuaikan dengan baik dan memakai pakaian longgar nyaman. Juga pastikan ibu memiliki cukup untuk makan dan minum selama perjalanan jalan untuk menjaga tingkat energi atas.

    Pada trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak berpergian disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini. Namun jika Anda merasa tidak terganggu dengan keadaan demikian, Anda dapat berpergian dengan aman dan nyaman.Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitive karena rawan terjadi keguguran dan kehamilan diluar kandungan.

    Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya merupakan waktu yang ideal untuk berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan










    resiko terjadinya kelahiran premature masih cukup lama dapat terjadi, namun tetap berhati – hatilah.

    Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling dipikirkan dari berpergian adalah terjadinya kelahiran premature. Dan jika tetap ingin berpergian sebaiknya Anda konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan Anda.

    Mengenai kendaran apa yang dapat digunakan untuk traveling seperti mobil, kereta api, pesawat terbang. Sesungguhnya bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu aman. Perempuan dengan kehamilan tanpa komplikasi apapun dapat naik pesawat terbang, namun hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena maka sebelum berangkat Anda perlu konsultasi dengan dokter kandungan Anda.

    Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu atau 15- 28 minggu karena pada saat ini resiko keguguran paling rendah. Setelahnya, ketika risiko melahirkan semakin besar, pihak penerbangan akan meminta surat dokter yang menyatakan bahwa Anda layak bepergian dan mengonfirmasikan tanggal perkiraan persalinan Anda.

    Walaupun berpergian dengan pesawat terbang menyebabkan rasa cemas, peneliltian pada sebagian ibu hamil menunjukkan bahwa berpergian dengan pesawat terbang akan aman.Sebagian besar maskapai penerbangan akan melarang Anda untuk terbang pada saat hamil, bukan karena berbahaya bagi janin tetapi untuk menghindari persalinan di pesawat. Perlu diketahui beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 34 minggu dan mengharuskan adanya surat dokter untuk usia kandungan 28 – 36 minggu.

    Perempuan hamil amat rentan mengalami dehidrasi, jadi bawalah sepaket buah-buahan segar bervitamin semacam anggur, plum, jeruk atau aprikot kering. Anda wajib membawa air putih setidaknya dua liter. Makanlah banyak camilan.

    Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan









    mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian.Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi /diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan


    12.  Imunisasi

    Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain.

    Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian )

    Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :

    a.      TT 1 selama kunjungan antenatal I

    b.      TT 2 → 4 minggu setelah TT 1

    c.      TT 3 → 6 minggu setelah TT 2

    d.     TT 4 → 1 tahun setelah TT 3

    e.      TT 5 → 1 tahun setelah TT 4











    Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.


    13.  Aktivitas Dalam Dan Luar Rumah

    1)      Pekerjaan Rumah Tangga

    Jangan pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum pria. Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat seperti ini jelas salah. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan lagi adalah pada waktu hamil. Jika Ibu seorang suami yang bertanggung jawab dan memiliki rasa kemanusiaan dan budi pekerti yang baik, maka Ibu pasti tidak akan membiarkan istri Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap bekerja di luar rumah pada saat hamil. Bicarakanlah segera dengan pasangan dan keluarga dekat Ibu jika memang menghadapi masalah seperti ini. Karena jika dibiarkan resikonya bukan hanya pada bayi Ibu tetapi juga diri Ibu sendiri. Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih lantai,pestisida tanaman,dan obat serangga lainnya.


    2)     Wanita pekerja diluar rumah

    Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di pabrik asal bersifat ringan. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selam 3 bulan yaitu 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya, selama hamil berhati hati dan menjaga kehamilannya.









    BAB III

    PENUTUP

    A.    Kesimpulan

    Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial.

    Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangan meliputi : nutrisi, oksigen, personal hygiene, pakaian, eliminasi, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, seksualitas, ativitas dalam dan luar rumah.
              Kebutuhan dasar ibu hamil harus dipenuhi, karena sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.




    B.    Saran

    Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswi kebidanan mampu mempratekkan ilmu yang kita peroleh berdasarkan materi dalam makalah ini yakni kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangannya dalam lingkup masyarakat.








    DAFTAR PUSTAKA


                            
    Dian, Husada. 2014. “Kebutuhan Fisik Ibu Hamil(Online) http://fridasofilia-dianhusada.blogspot.com/p/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-travelling.html (Diakses pada tanggal 29 Oktober 2019)

          Ibu Hamil. 2013. “10 Kebutuhan Ibu Selama Hamil (Online) http://seputar-ibuhamil.blogspot.com/2013/08/10-kebutuhan-ibu-selama-hamil.html (Diakses pada tanggal 29 Oktober 2019)

          Intan. 2012. “Kebutuhan Fisik Ibu Hamil” (Online)


          Sulistyowati A. 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:Salemba Medika
         
         













  • Copyright © - Ki Co

    Ki Co - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan